Suara Hijau dari Sekolah: Generasi Muda Jambi Menjawab Alarm Krisis Iklim
Ditulis oleh Admin | 2025-09-18
Jambi — Suasana pagi di SMK Negeri 2 Kota Jambi pada Rabu, 16 September 2025, terasa penuh semangat. Ratusan siswa berdatangan memenuhi aula sekolah sejak pukul 07.30 WIB untuk mengikuti Roadshow Komunitas Pemuda “Ngobrolin Iklim Bareng Komunitas”, bagian dari rangkaian nasional Alarm Krisis Iklim dan Dialog Kaum Muda yang digagas oleh Institut Hijau Indonesia (IHI) bekerja sama dengan FOLU Net Sink Indonesia 2030 dan jejaring komunitas lingkungan lainnya. Kegiatan yang diikuti oleh 240 peserta ini menjadi ruang edukatif dan reflektif bagi generasi muda Jambi untuk belajar, berdialog, dan meneguhkan komitmen dalam menjaga keberlanjutan bumi
Kegiatan dimulai dengan registrasi peserta yang unik dan ramah lingkungan. Panitia membagikan snack kepada peserta sambil mengajak mereka melipat dan memilah kotak bekas makanan untuk dimasukkan ke trash bag yang disediakan. Setiap peserta juga membawa tumbler pribadi yang diisi ulang melalui refill station, menandai semangat sekolah hijau yang mulai terwujud. Tak hanya itu, para siswa diarahkan untuk menyiapkan catatan agar aktif selama sesi diskusi berlangsung. Suasana semakin hangat ketika seluruh peserta dan panitia memulai acara dengan doa bersama serta sapaan khas lingkungan: “Salam Adil dan Lestari!”
Rangkaian kegiatan dimulai dengan penanaman pohon Multi Purpose Tree Species (MPTS) di halaman sekolah oleh perwakilan siswa, Kepala Sekolah, Ketua Institut Hijau Indonesia, dan simpul belajar. Momen simbolis ini menjadi awal dari gerakan penghijauan di lingkungan sekolah, dengan harapan pohon yang ditanam akan tumbuh menjadi pengingat nyata komitmen generasi muda untuk bumi yang lebih hijau

Kemeriahan berlanjut dengan penampilan paduan suara dan teater dari siswa-siswi SMK Negeri 2 Kota Jambi. Lagu bertema “Lestarikan Lingkungan” menggema di aula, disusul pementasan mini teater yang mengisahkan perjuangan warga Jambi melawan perusakan hutan akibat alih fungsi lahan menjadi perkebunan dan industri ekstraktif. Lewat karya sederhana namun sarat makna ini, para siswa menunjukkan bahwa mereka telah memahami dampak nyata dari kerusakan lingkungan di sekitar mereka.
Kepala sekolah, Dr. Dr. Woro Handayani, S.Pd., M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi mendalam atas inisiatif IHI dan program FOLU Net Sink yang berhasil menghadirkan edukasi lingkungan dengan pendekatan menyenangkan. Ia menjelaskan bahwa sekolahnya telah mengurangi 70 persen penggunaan plastik dengan melarang penjualan makanan kemasan di kantin. Selain itu, ekskul lingkungan hidup yang aktif turut menumbuhkan kesadaran ekologis di kalangan siswa. “Kami terus berupaya mewujudkan sekolah bebas sampah 100 persen. Para guru juga kami dorong untuk menjadi teladan dengan menggunakan tumbler dan menerapkan gaya hidup hijau,” ujarnya penuh semangat.
Sementara itu, Chalid Muhammad, Ketua Institut Hijau Indonesia, menegaskan pentingnya pembekalan wawasan lingkungan bagi generasi muda. Dalam paparannya, ia mengajak siswa untuk memahami Triple Planetary Crisis—krisis iklim, polusi, dan kehilangan keanekaragaman hayati—yang menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan hidup manusia. “Kita tidak bisa lagi diam. Dunia sedang menghadapi ancaman nyata terhadap rumah kita satu-satunya. Karena itu, generasi muda harus menjadi agen perubahan yang membawa aksi nyata,” tegasnya. Ia juga memberikan kuis interaktif kepada peserta dengan hadiah tumbler bagi lima penjawab terbaik, sebagai simbol pentingnya kebiasaan mengurangi sampah plastik
Acara berlanjut dengan penyerahan rompi keadilan sosial dan ekologis kepada perwakilan siswa, simpul belajar, dan pihak sekolah. Simbol ini menjadi penanda semangat kolaborasi antar generasi untuk menjaga bumi dan memperjuangkan keadilan lingkungan. Setelah itu, para peserta diajak menonton film pendek yang mengangkat isu perubahan iklim dan harapan terhadap masa depan bumi.
Bagian yang paling menarik dari kegiatan ini adalah sesi Focus Group Discussion (FGD). Para siswa dibagi menjadi sepuluh kelompok dan diminta membuat poster bertema solusi terhadap krisis iklim. Hasilnya sungguh mengagumkan. Kelompok pertama menggambar ajakan “Ayo Tanam Pohon, Selamatkan Bumi!”, lengkap dengan ilustrasi pepohonan hijau dan langit biru yang bersih. Kelompok kedua menyoroti transisi energi melalui gambar mobil listrik dan panel surya dengan slogan “Energi Bersih untuk Masa Depan Cerah”. Kelompok ketiga menampilkan petani dengan hasil panen lokal dan pesan “Dukung Petani Lokal, Hidup Sehat!”, sedangkan kelompok berikutnya mengusung tema pengelolaan sampah dengan poster “Kurangi Sampah, Selamatkan Bumi.”
Ada pula kelompok yang menggambarkan perjuangan masyarakat pesisir dengan pesan “Lestarikan Mangrove, Dukung Nelayan Kita!”, serta poster bertema konservasi satwa dengan ajakan “Jaga Hutan, Jaga Kehidupan!”. Tak kalah menarik, salah satu kelompok menampilkan gambar drone yang memantau tambang ilegal disertai slogan “Teknologi untuk Alam Bersih!”, menunjukkan pemahaman mereka tentang peran teknologi dalam menjaga lingkungan. Ide-ide lain seperti “Air Bersih, Hidup Sehat”, “Pilih Transportasi Umum, Sayangi Udara Kita!”, dan “Pulihkan Alam, Hidupkan Harapan” menjadi bukti bahwa kesadaran ekologi bisa hadir lewat kreativitas siswa
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama seluruh peserta, panitia, dan fasilitator. Wajah-wajah penuh semangat tampak di antara barisan siswa yang membawa poster mereka dengan bangga. Ngobrolin Iklim Bareng Komunitas di SMK Negeri 2 Kota Jambi hari itu bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi wujud nyata bahwa kesadaran lingkungan telah tumbuh subur di hati generasi muda. Dengan kreativitas, kepedulian, dan semangat kolaborasi, mereka membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil di sekolah.
Seperti yang disampaikan oleh Chalid Muhammad dalam penutupan kegiatan, “Bumi ini tidak butuh pahlawan besar, ia hanya butuh manusia yang peduli setiap hari.” Dan dari aula sederhana di Jambi, suara kepedulian itu kini menggema lebih luas menjadi harapan hijau bagi masa depan yang berkeadilan sosial dan ekologis.
Berita Lainnya
-
Edukasi Politik dan Keterlibatan Kita dalam Demokrasi Digital Citizenship dan Warna dalam Perbedaan
| 2025-12-13 -
Etika Publik Dan Tanggung Jawab sosial, perilaku sosial dan perubahan sosial
| 2025-12-13 -
System Politik di Indonesia dan Lembaga Politik di Indonesia
| 2025-12-13 -
Sistem Pemilu dan Praktik Pemilihan Umum di Indonesia
| 2025-12-13 -
Mengenal Teori-teori Besar Tentang Cara Melanggengkan Kekuasaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) di Indonesia
| 2025-12-13 -
Sistem Ekonomi Yang Menindas dan Oligarki
| 2025-12-13 -
Histori dan Tumbuh Kembang Partisipasi Politik di Indonesia Dinamika Perkembangan Partisipasi Politik dari Masa ke Masa
| 2025-12-13 -
Kekuatan Lokal dalam Partisipasi dan Representasi Politik
| 2025-12-13 -
Media dalam demokrasi modern menghadapi ancaman hoaks dan disinformasi
| 2025-12-13 -
Keterlibatan Komunitas dan Manajemen Relawan untuk Dampak Positif di Tingkat Lokal
| 2025-12-13