Pemuda Mataram Gaungkan Alarm Krisis Iklim: Aksi Nyata dari SMK Pertanian Mataram
Ditulis oleh Admin | 2025-08-22
Rabu, 20 Agustus 2025, suasana di SMK Pertanian-Pembangunan Negeri (SMKPPN) Mataram tampak berbeda dari biasanya. Sejak pukul 08.00 WITA, ratusan siswa dan pemuda berkumpul mengikuti kegiatan Roadshow Komunitas Pemuda “Alarm Krisis Iklim dan Dialog Kaum Muda”, yang diselenggarakan oleh Institut Hijau Indonesia (IHI) dengan dukungan pendanaan dari kerja sama Indonesia – Norwegia melalui program FOLU Net Sink 2030 (FOLU-NC).
Kegiatan yang dihadiri oleh sekitar 100 peserta ini dibuka dengan registrasi dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari berbagai pihak. Chalid Muhammad, Ketua Institut Hijau Indonesia, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menghadapi triple planetary crisis (krisis iklim), kehilangan keanekaragaman hayati, dan polusi. “Dampak krisis iklim bukan lagi ancaman masa depan, tetapi kenyataan hari ini yang akan diwariskan kepada generasi mendatang. Anak muda harus berani berinovasi dan bertindak,” ujarnya. Ia juga menyinggung peran program pendidikan IHI seperti Green Leadership Indonesia (GLI) dan Green Youth Movement (GYM) yang telah melahirkan banyak pemimpin muda di seluruh Indonesia.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Dr. Ir. Agus Justianto, M.Sc, selaku Project Director FOLU Net Sink 2030. Ia menjelaskan bahwa kerja sama Indonesia–Norwegia merupakan bagian penting dari upaya global menekan emisi gas rumah kaca, di mana sektor kehutanan dan penggunaan lahan (Forestry and Other Land Use/FOLU) menjadi kontributor utama penurunan karbon hingga 60 persen dari target nasional. “Peran anak muda sangat krusial dalam pengendalian iklim, mulai dari hal kecil seperti membawa tumbler dan wadah makan sendiri hingga mendorong inovasi lingkungan yang berdampak luas,” tegasnya.
Dari pihak tuan rumah, Tulasmoko Putranto, S.Pt, Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMKPPN Mataram, menyampaikan rasa bangganya karena sekolah pertanian ini menjadi lokasi pelaksanaan kegiatan. Ia menjelaskan bahwa SMKPPN Mataram merupakan sekolah unggulan di bawah Kementerian Pertanian yang menampung siswa dari berbagai daerah di NTB hingga luar provinsi. “Kegiatan seperti ini sangat relevan dengan semangat kami dalam membangun kesadaran lingkungan dan praktik pertanian berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara itu, Trisnaningsih Fakhrul Hadi mewakili Simpul Belajar Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) NTB, mengapresiasi keterlibatan pemuda dalam kegiatan konservasi. Ia menegaskan bahwa keberhasilan pelestarian alam di NTB sangat bergantung pada keterlibatan generasi muda. “Pemuda Green Leaders dan Green Youth Movement di NTB sudah menjadi mitra penting dalam pelestarian sumber daya alam. Kami berharap sinergi ini terus berlanjut,” tuturnya.
Usai sambutan, acara diselingi dengan tarian Gandrung, tarian tradisional khas yang menyambut para tamu. Selanjutnya, peserta diajak menonton dua film pendek bertema lingkungan yang menggambarkan kondisi alam dan krisis iklim di sekitar mereka. Diskusi ringan dipandu oleh Syekhoh Sultonah, yang membantu peserta memahami pesan dalam film tersebut, kemudian dilanjutkan dengan sesi kuis interaktif yang membuat suasana semakin hidup.
Pukul 10.30 WITA, kegiatan berlanjut ke sesi inti yaitu Focus Group Discussion (FGD) yang dipandu oleh Tinta Wahyu Napada. Peserta dibagi menjadi 10 kelompok, masing-masing didampingi fasilitator dan diberikan waktu satu jam untuk berdiskusi serta membuat mind map di kertas manila. Setiap kelompok membahas topik berbeda, mulai dari Pendidikan dan Kesadaran Iklim, Energi Terbarukan, Ketahanan Pangan, Kota Berkelanjutan, Air dan Bencana Iklim, Keanekaragaman Hayati, Ekonomi Sirkular, Keadilan Sosial, Teknologi Iklim, hingga Kebijakan Publik dan Peran Pemuda.
Dalam sesi ini, peserta menggali berbagai ide praktis dan solusi lokal terhadap krisis iklim. Misalnya, kelompok energi membahas pentingnya teknologi sederhana seperti panel surya di rumah dan sekolah; kelompok pertanian menyoroti praktik urban farming sebagai solusi ketahanan pangan; sementara kelompok gaya hidup hijau mengusulkan kampanye “Bawa Sendiri” untuk mengurangi sampah plastik di sekolah. Setelah berdiskusi, masing-masing kelompok mempresentasikan hasilnya di hadapan seluruh peserta, menampilkan kreativitas mereka dalam bentuk peta ide dan gagasan aksi nyata.
Menjelang siang, kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama di depan Aula Gedung Serbaguna SMKPPN Mataram. Meski sederhana, kegiatan ini meninggalkan kesan mendalam bagi peserta. Banyak di antara mereka mengaku lebih memahami keterkaitan antara isu lingkungan global dan peran mereka di tingkat lokal.
Kegiatan Roadshow Komunitas Pemuda “Alarm Krisis Iklim dan Dialog Kaum Muda” ini menjadi bukti bahwa pendidikan lingkungan tidak harus terbatas di ruang kelas. Melalui pendekatan partisipatif dan dialog interaktif, para pemuda diajak tidak hanya memahami teori krisis iklim, tetapi juga menemukan cara untuk menjadi bagian dari solusi. Seperti disampaikan Chalid Muhammad, “Perubahan besar selalu dimulai dari langkah-langkah kecil yang konsisten. Pemuda hari ini adalah penentu masa depan bumi.”
Berita Lainnya
-
Edukasi Politik dan Keterlibatan Kita dalam Demokrasi Digital Citizenship dan Warna dalam Perbedaan
| 2025-12-13 -
Etika Publik Dan Tanggung Jawab sosial, perilaku sosial dan perubahan sosial
| 2025-12-13 -
System Politik di Indonesia dan Lembaga Politik di Indonesia
| 2025-12-13 -
Sistem Pemilu dan Praktik Pemilihan Umum di Indonesia
| 2025-12-13 -
Mengenal Teori-teori Besar Tentang Cara Melanggengkan Kekuasaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) di Indonesia
| 2025-12-13 -
Sistem Ekonomi Yang Menindas dan Oligarki
| 2025-12-13 -
Histori dan Tumbuh Kembang Partisipasi Politik di Indonesia Dinamika Perkembangan Partisipasi Politik dari Masa ke Masa
| 2025-12-13 -
Kekuatan Lokal dalam Partisipasi dan Representasi Politik
| 2025-12-13 -
Media dalam demokrasi modern menghadapi ancaman hoaks dan disinformasi
| 2025-12-13 -
Keterlibatan Komunitas dan Manajemen Relawan untuk Dampak Positif di Tingkat Lokal
| 2025-12-13